Ekonomi Syariah Sebagai Pesona Baru dalam Barisan Sistem Ekonomi Dunia



Beberapa tahun belakangan ini, muncul sebuah fenomena ekonomi yang cukup menarik perhatian banyak negara. Mungkin fenomena ini tak se-booming krisis global yang bearawal dari kekacauan ekonomi si negeri Paman Sam yang cukup memberikan hentakan hebat pada perekonomian banyak negara di berbagai belahan dunia. Mungkin tak sehebat itu. Namun, si "lakon baru" ekonomi yang memiliki karakter protagonis yang tentunya berlawanan dengan si krisis global mulai beranjak menampakkan wajahnya di berbagai negara. Siapakah si "lakon baru" ini??

Inilah dia saatnya, apa yang kita sebut sebagai ekonomi syariah mulai menampakkan wajahnya dengan gagah dan mulai mengepakkan sayapnya perlahan. Mungkin tak se-instant krisis global dalam meracuni kondisi perekonomian global, tetapi ekonomi syariah berjalan perlahan sambil menampakkan kegagahannya untuk menarik perhatian mereka-mereka yang melihatnya. Siapakah mereka?? siapa lagi kalau bukan negara-negara di dunia. Ketika berbicara mengenai ekonomi syariah, pernyataan yang secara langsung akan terlontarkan dalam benak kita adalah negara yang menggunakan maupun yang interest untuk menggunakan adalah negara - negara yang ber-basic islam layaknya arab saudi bukan?! Apakah benar demikian??? Mulanya memang itu yang terpikirkan, tetapi ternyata tidak selugu itu.

Faktanya, dalam berbagai media maupun kumpulan artikel ilmiah menyatakan bahwa ekonomi syariah telah mampu menarik minat negara-negara non-basic islam sekalipun. Singapuraa, negara non-basic islam yang boleh dikatakan telah maju dalam perekonomiannya memiliki minat yang cukup besar pada si "lakon baru" yang satu ini. Bahkan lebih jauh dari itu, Singapura mulai berencana untuk menerapkan sistem ekonomi syariah di negaranya. Sukuk sebagai wujud instrumen dalam ekonomi syariah telah mulai dikembangkan di negara ini. Bukan hanya Singapura, Belanda dan Jepang juga sepertinya ingin mengikuti jejak negara gugusan pulau Sumatera ini.

Pertanyaanya disini adalah, apa pesona yang dimiliki oleh ekonomi syariah hingga tak main-main bisa menggaet negara-negara maju untuk 'mencintainya'? Layaknya pesona seorang wanita, ekonomi syariah memiliki inner beauty yang memikat. Apakah itu? tentunya jika berkaitan mengenai suatu sistem perekonomian yang menjadi titik perhatian negara adalah mengenai kebaikan-kebaikan yang ada dalam perekonomian tersebut. Keadilan, yang menjadi prinsip utama dalam ekonomi syariah sepertinya telah menjadi pemikat utama yang mampu menarik minat negara sekelas Singapura maupun Jepang. Tak hanya itu, kebebasan serta pengharaman terhadap riba' juga menjadi daya tarik tersendiri.

Kini, ekonomi syariah telak menunjukkan potensinya untuk memiliki masa depan yang menjanjikan. Ekonomi syariah telah berkembang di berbagai negara tak terkecuali negara tetangga yang akhir-akhir ini kurang bersahabat, Malaysia. Lalu, bagaimana dengan Indonesia dengan sekitar 88,6% dari jumlah penduduknya beragama islam? Bukankah ekonomi Syariah adalah sistem ekonomi berbasis islam?? Sistem ekonomi ini telah cukup lama menjadi wacana di negeri ini dan sepertinya mulai dirintis oleh pemerintah. Kita ketahui semua beberapa waktu lalu pemerintah mengeluarkan sukuk dalam upaya penghimpunan dana pembiayaan pembangunan. Tak hanya sukuk, berkembangnya bank-bank dengan prinsip syariah yang notabene tak hanya di Indonesia saja ikut menyumbang fakta atas eksistensi ekonomi syariah tersebut. Dengan demikian berarti, ekonomi syariah juga memiliki potensi besar di negeri kita tercinta ini.

Dari uraian yang cukup panjang tersebut, satu simpulan singkat ada didalamnya. Ekonomi syariah mulai mengglobal sebagai pesona baru dalam barisan sistem perekonomian.

Komentar