Sabtu, 31 Juli 2010

Dia…..
Menyebutku kesempurnaan….

Jika aku pernah bertanya akan jawaban atas sebuah kebimbangan, kini aku telah menggenggam sebuah jawaban itu. Jawaban yang setengahnya kudapatkan dari orang lain, dan setengahnya lagi aku yang menjawabnya sendiri….

Hingga kini, aku tak bisa terlepas dari sosok bayangan hitam, sebuah kesedihan yang pernah kudapatkan. Namun, sebuah kenangan yang tak kan pernah terlupakan. Ketika semakin kuat keinginan hati tuk membuangnya jauh, semakin kuat keyakinan bahwa bayangan itu akan kembali dengan wujudnya yang nyata dan membawakanku seikat kebahagiaan. Semakin kejam bayangan itu mencampakanku, semakin kuat asa mendorongku untuk mampu membawanya kembali. Luka itu, kepedihan yang tak singkat kurasakan, dan tetesan air mata yang tak terhitung lagi berapa kali aku terpaksa mengeluarkannya, seolah terasa begitu ringan tuk terlupakan.

Dia…
Menyebutku kesempurnaan….
Dan ketika lubuk hati yang terdalam memaksakan kejujuran, hanya ini yang mampu kuucapkan. Kini tak ada lagi….
Seseorang yang mampu menerimaku dengan banyak kekurangan
Menerima ketika aku hanya menjadi sebuah arang
Dan tak menuntutku berubah menjadi intan

Seseorang yang tetap berkata “cantik”
Tak peduli dengan penampilan yang kampungan
Berat badan
Bau badan
Potongan rambut
“Tetap cantik…”

Dia kan selalu berucap
“aku akan selalu ada untukmu”
Meski puluhan kali
Hanya makian
Sumpah serapah
Dengan kata andalanku “jangan sok tahu”
Tak sejengkalpun ia menjauhiku
Tak sedikitpun ia membenciku

Kini tak ada lagi…
Seseorang yang kan menenangkanku
Saat aku menangis
Seseorang yang selalu menguatkanku
Saat aku rapuh
Yang selalu memunculkan harapan
Saat aku terjatuh

Kini tak ada lagi….

Jika ada yang bertanya padaku saat ini, apakah aku sedih? Ya…. Bagaikan sebuah pohon yang daunnya mulai menggugur. Tak mampu menahan, hanya pasrah. Mungkin akarnya kurang menyerap air dengan baik tuk menjaga daun tetap bertahan. Dan rantingnya kurang kokoh menahan hempasan angin yang akhir-akhir ini berhembus cukup kencang.

Dia…..
Tak lagi menyebutku kesempurnaan…..
Dia, " Semuanya hanya kepalsuan"
Dan semuanya dipaksakan harus berakhir……

Komentar

  1. ga usah ngerasa menang dulu.
    Aku bukan kalah, tapi baru mulai.
    Aku g butuh maafmu, aku ga butuh dikasiani. Jangan komentar apapun lagi.

    BalasHapus
  2. kamu pengen nunjukin kalo kamu mencampakanku? Ato aku seperti orang jahat? "Maaf"? mau memberikan kesan kalau kamu meninggalkanku dengan bahagia? cukup deh, kamu bukan apa-apa buat hidupku.

    BalasHapus
  3. telp aku secepatnya di atas jam 9

    BalasHapus
  4. yo aku lah put, cuma 2 tulisan di blog ini yang bukan asli buatanku. Baca tulisan2ku yaa...
    Kritik dan saran yang membangun sangat dinantikan,hehe

    BalasHapus

Posting Komentar