menulis merupakan wujud pembebasan karakter

Mengapa demikian??? mungkin sebagian orang telah paham dengan apa yang saya maksudkan, tetapi ada sebagian orang juga yang mungkin kurang mengerti. Menulis bagiku merupakan suatu cara untuk menunjukkan siapa diriku yang sebenarnya. "Siapa aku" mewakili berbagai 'link-link' kecil dari pernyataan yang lebih mendetail. Dan 'link-link' kecil itu tentunya akan berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Bagiku 'siapa diriku yang sebenarnya' akan melingkupi bagaimana cara pandangku terhadap berbagai hal, bagaimana karakter, dan apa yang menjadi ketertarikanku terhadap suatu hal tersebut. Jika mengenai karakter pribadi ini, mungkin akan terlihat secara tersirat dari bahasa yang digunakan oleh seorang penulis. Karena pada dasarnya seseorang memiliki ciri khas bahasa, bagaimana ia mengungkapkan ide dalam suatu tulisan yang tentunya berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Bahasa ini sangat berkaitan dengan pembawaan karakter seseorang.

Lalu, dengan berbekal keunikan bahasa masing-masing itulah kenapa saya mengatakan bahwa menulis merupakan wujud pembebasan karakter. Dengan bahasa kita sendiri, kita tidak perlu menjadi orang lain. Kita tidak perlu memikirkan apakah bahasa itu sesuai yang diharapkan orang lain atau tidak. Karena itulah hakekat menulis yang sebenarnya. Menulis berarti kita bebas. Menulis berarti kita membebaskan tangan dan pikiran kita untuk sejauh mungkin menggali angan dan menuangkannya dalam sebuah tulisan. Pena dan kertas itu adalah tempat kita yang lebih baik dari telinga orang lain untuk mengungkapkan segala hal. Dengan menulis inilah apapun yang ada dalam angan, apapun yang ingin diungkapkan oleh hati bisa kita tuangkan tanpa harus membelenggu kejujuran, keinginan dalam diri kita masing-masing. Tulisan kita adalah diri kita sendiri.

Komentar