Itulah Masa Lalu. . .


Dalam sebuah sesi pelajaran agama seorang guru menanyakan lima pertanyaan yang cukup sulit pada murid-murid di kelasnya waktu itu.

Pertanyaan pertama adalah "Apa yang paling jauh di dunia ini?". Jawaban satu per satu muncul dari mulut siswa-siswa kala itu. Namun, tak ada satupun yang mampu menjawab pertanyaan yang sesungguhnya terlihat amat sangat klise itu. Hingga ketika orang terakhir menjawab, dan jawaban itu lagi-lagi bukan jawaban yang tepat. Akhirnya, sang guru memberikan jawabannya. Beliau berkata, "Apa yang paling jauh di dunia ini? Yang paling jauh adalah masa lalu." Kala itu semua murid pun terdiam. Spontan saraf-saraf otak mereka pun berpikir. Menerawang jauh dan mulai bekerja.

Benar saja, jika kita mau memikirkannya lebih dalam, bahkan tidak terlalu dalam dan memang tak butuh itu. Hanya dengan merenung sesaat kita akan tahu maksudnya. Masa lalu, adalah sebuah bagian dari hidup yang tak kan pernah kembali. Masa lalu bagaikan sesuatu yang nyata, tetapi gaib. Masa lalu adalah sesuatu yang masih bisa kita rasakan, masih terkenang dalam ingatan dan masih ada dalam diri kita. Tapi, masa lalu adalah sebuah dimensi waktu dimana kita tak mampu lagi masuk kedalamnya. Seberapa besarpun kita ingin kesana, seberapa lama pun kita mengejarnya untuk dapat kembali. Masa lalu hanyalah sebuah oase di tengah gurun pasir, tak ada. Sebuah dimensi waktu bernama masa lalu adalah suatu dimensi waktu dimana kita tak kan pernah menjangkaunya kembai, sampai kapanpun. Hanya kan menjadi sebuah angan dan hanya akan menjadi sebuah asa. Kita hanya mampu untuk menampilkan memori yang tersisa dalam saraf-saraf otak tanpa bisa membawanya kembali dalam dunia nyata.

Ketika masa lalu itu terasa indah, ketidakmampuan untuk kembali "bagaikan sebuah kesengsaraan dan penyesalan" itulah yang akan dikatakan oleh sahabat kita yang bernama "hati". Namun, ketika masa lalu itu terasa pahit, maka ketidakmampuan itu dan jarak yang tak kan pernah tertempuh untuk kembali ke masa lalu bagaikan sebuah anugerah yang patut disyukuri. Itulah sedikit tentang masa lalu sebuah dimensi waktu dengan jarak tempuh yang tak kan pernah memungkinkan kita untuk kembali. Lebih jauh dari kutub utara, lebih jauh dari matahari bahkan lebih jauh dari apapun yang mungkin telah kita rasa amat sangat jauh. itulah masa lalu...

Komentar

  1. yang penting adalah bukan bagaimana kita melupakan masa lalu, tapi bagaimana cara kita bersyukur, karena hari ini tterbentuk dari masa lalu..karena tanpa ada masa lalu tidak akan ada masa depan...

    BalasHapus

Posting Komentar