Aku merasa perlu memanggil angin yang kian hari kian meninggalkan kami, tak menggoyangkan ranting dan daun sang pohon kembali. Aku merasa terik matahari membuatku merasa sangat gerah. Namun, kenapa angin tak kunjung datang? menggoyangkan ranting dan dedaunan sang pohon agar ia kembali menyejukkanku? Bahkan, hingga aku berusaha menggoyang-goyangkan tubuh sang pohon yang tetap berdiri kokoh hingga saat ini, angin itu tak kunjung menghampiri kami. Mengapa ia tak mau mendatangiku? disaat pohon-pohon yang lain dengan iramanya sendiri bermain perlahan dengan angin yang membuai mereka, tetapi tidak padaku dan pohonku.
Aku merasa udara semakin panas, dan seolah sang pohon tak mempedulikanku yang terus berkeringat hingga akhirnya akupun marah. Aku tak tau mengapa sang pohon tak berusaha mendatangkan angin itu? sesungguhnya ia mampu membuat angin meskipun kecil jika ia mau menggerakkan ranting-rantingnya dan batang besarnya yang hanya berdiri kaku itu. Aku tak mengerti,mungkin ia tak memahami mengapa aku terus terbangun dari tidurku dan mondar-mandir beberapa waktu ini. Mungkin ia tak tahu kalau aku mulai merasa kegerahan meski ia tetap berusaha menaungiku dari terik matahari langsung. Namun, apa kau tahu pohon daunmu mulai menggugur perlahan hingga banyak lubang yang dapat ditembus terik matahari itu?
Hingga akhirnya akupun tak bisa terus terdiam menahan hawa panas yang kian hari kian terasa. Aku berteriak padamu, menggoyang-goyangkan batangmu, bahkan hingga memetik ranting dan daunmu yang pendek untuk ku jadikan kipas, tapi kau tetap tak mengerti. Kau hanya tersenyum dan mencoba menaungiku kembali. Ku pikir kau memang pohong yang begitu kokoh. Namun, ternyata teriakkanku yang semakin kencang membuatmu tak tahan. Aku yang semakin berulah denganmu, membuatmu ingin menyerah. Hingga kau mempertanyakan apa yang aku lakukan ini. "Pohon, aku telah mengatakan padamu bahwa aku mulai kepanasan, tetapi bukan itu saja yang membuatku sekarang ini sering keluar meninggalkanmu dan kembali untukmu, tapi hanya sekejap. Namun aku tak bisa mengatakannya.... "
"Aku tak mengerti kenapa kenyamanan yang aku rasakan dari naunganmu kian menghilang pohon..."
Bukan karena aku menemukan pohon yang lain, bukan karena itu.. Ini hanya karena diriku yang mulai merasa berbeda. Aku tak mungkin membohongimu, tapi aku juga tak mampu membohongi diriku sendiri atas ketidaknyamanan ini.Dan aku pun tak merasakan kau menunjukkan bahwa kau ingin kembali menaungiku dengan sempurna, daunmu tak kunjung tumbuh lebat lagi. Hingga akhirnya pun semua berakhir. KAU MENGGUGURKAN SELURUH DAUNMU, dan aku pun harus pergi.
"Pohon, maafkan aku. Mungkin ini jalan yang terbaik. Aku tak ingin membuatmu semakin tersakiti oleh ketidaknyamananku. Mungkin sebongkah hati ini belum terlalu dewasa tuk menghadapi kenyataan kehidupan yang ternyata tak segampang layaknya cerita dalam sebuah dongeng.
"Pohon, kau pernah mencoba menaungiku dengan sempurna. Membuatku nyaman dan merasakan ketenangan. Kau pernah menerimaku di saat aku terluka dan membutuhkan tempat untuk berteduh. Pohon..... Maaf, jika aku tak mampu menjadi sebongkah hati yang manis, yang bisa selalu tersenyum hingga akhir waktu. Ternyata hanya sebatas ini kemampuanku."
"Pohon, aku pergi..... " Aku ternyata bukan sebongkah hati yang cocok untukmu,pohon.
Sebongkah hati kini melangkah, meninggalkan sang pohong yang tetap berusaha berdiri kokoh tanpa menampakkan kesedihannya. Maaf...
Sebongkah hati berjalan sendirian, menyusuri jalanan yang seakan tak berujung.
Kembali sendiri.....
Bagusssss.....banget cerita nya. Beruntung banget tuh 'pohon' pernah menaungi sebongkah hati. yang disesalkan, kenapa tuh pohon gak pernah ngerti yaa???? Wah keren tulisan mu, sumpah. Orang2 harus tahu nih blog mu...tak bantuin yauw....hehehe
BalasHapusHahah, mas yg diatasku ini GR BUANGET YA? Hahahah..
BalasHapusGA TAU DIRI..
Hehehe..
Mbul, tetep smangat ya! Makasi krn slalu dngerin ak..SEMANGAT!
eh...mas. Kalo mo boong yang profesional dikit dong. Mana ada kerja langsung jadi asisten manajer, BNI pula. Emg nya Bank BNI punya MBAH mu APa????!!!!???? Huahahahaha...... Dasar penjahat kelamin!!!! Gak puas klo punya cewek satu, Playboy cap Kampret toh MAS????!!!! Huahahahahaha.... MAMPUS LO!!!!
BalasHapus