Aku Ikhlas




Satu hari untuk aku merenung.
Tak ada alasan menyalahkan diri, tak ada alasan berandai, terlebih menangis. Tak ada alasan juga memaksa telinga manusia mendengar, satu telinga dan telinga berikutnya. Satu kata, kalimat, dan ucapan dari satu mulut dan mulut berikutnya. Berkorelasi dengan hari itu? haha. Cukup.
Hanya hati yang tak bisa diam dan biarlah aku mengabarkan.
Angin...
Aku bukan terlalu baik. Dan apakah tega kau mengatakan aku terlalu bodoh? Aku bukan sok baik. Lugu?haha. Sama saja. Kukatakan, jangan percaya.
Air......
Aku menyentuhmu dan kau tertawa mencibir. Ya, silahkan bilang aku memang bodoh. Kugadaikan iman sesaat? Ya, aku tak akan membela. Keringatku hilang. Kukatakan lagi, jangan percaya.
Dinding...
Kau begitu dingin. Ya, salahkan aku yang tak rasional. Aku akan diam. Hanya seperti itu aku lemah. Aku tak punya kekuatan untuk mengembalikan akalku detik itu.  Lagi, jangan percaya.
Hati....
Kau mengacuhkanku hari ini. Ya, aku tak menurutimu waktu itu. Kau berkata, jangan percaya. Apa dayaku jikalau setengah nyawaku yang menjadi ancaman. Ya..ya...ya, aku tak berpikir dengan akal sehat. Alibiku aku dibuat lupa? Silahkan, katakan aku bodoh. Dan tolong, kembalilah padaku lagi. Jangan diamkan aku. Aku juga membenci diriku, dan jika kau ikut membenciku? Aku kosong...
Tangis..
Akhirnya aku menyapamu lagi. Benci. Bersamamu membuat mereka mengaduh. Dan itu yang aku paling tak ingin.
Aku ikhlas.

Komentar

  1. yang pasti ini bukan untuk aku kan? :)

    BalasHapus
  2. gambarnya bagus. ijin copas ya

    BalasHapus
  3. Ikhlasnya cenderung memaksa untuk ikhlas. Nice

    BalasHapus
  4. السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    BalasHapus

Posting Komentar