Dan Cinta Sejati Itu Nyata



“Cinta kita mengukirkan sejarah......” kalimat dalam sebuah syair lagu yang menyayat. Sanjungan untuk sebuah kisah cinta sejati yang nyata. Mengharu, dan pasang mata yang menyaksikannya ikut meneteskan air mata.
Kisah cinta sejati nyantanya memang benar ada. Bukan hanya dalam romantisme drama layar kaca yang rasanya tak masuk akal. Bukan hanya masuk akal, dan kisah yang kusaksikan ini memang diambil dari kisah nyata dua orang yang memiliki cinta sejati. Cinta yang tulus, jujur, dan benar cinta itu terkemas dalam sebuah pengorbanan.
Cinta yang utuh, nyatanya pengorbanan itu bukan hanya sepihak. Dua hati yang berbicara atas nama cinta, saling berkorban dan nyatanya yang ada hanya bahagia. Dan mungkin itu tak mereka sebut sebagai pengorbanan, itu adalah wujud cinta.
Cinta yang tulus itu memang benar ada. Bukan memilih sesuatu yang telah agung. Meniti jalan berliku, perlahan hingga keduanya  menjadi agung. Bukan berkeluh jika sebiji nasi tak cukup. Namun, senantiasa senyum untuk bersama berdoa dan nyatanya esok hari memang bersinar lebih cerah. Dan benar itu karena cinta, saling menguatkan saat satu hati rapuh. Saling mengingatkan saat satu hati tak tentu arah. Saling memelihara, untuk dua hati yang selamanya tak akan berubah.
Cinta yang tak pernah mati itu nyatanya memang ada. Untuk langkah kaki waktu yang memakan usia. Menumbuhkan sejuta garis wajah, dan membuatnya menjadi tak seindah sebelumnya. Namun, cinta yang sama itu masih tetap bertahan. Tatapan mata penuh kasih yang sama. Kecupan hangat yang tak pernah terlupa. Pun, rasa saling mengagumi yang nyatanya tak pernah berujung. Cinta, tak mengenal waktu berlalu yang mungkin akan membuatnya memudar perlahan. Cinta sejati, hakekatnya seperti mereka.
Dan benar. Terkadang cinta memang bukan berasal dari pemikiran akal semata. Memilih yang terlihat logis dengan perhitungan yang lebih baik. Cinta, ia berbicara dengan hati. Tak penting mana yang lebih lama pun mana yang terlihat lebih indah dalam tatapan mata. Dan jika hati itu telah berbicara “ini cinta”, mereka menyatu.
Bukan kisah cinta buatan manusia untuk sebatas menghibur mereka yang memimpikan cinta sejati. Dan ini nyata. Pun, banyak hati yang mulai memimpikan cinta sejati itu hadir. Bukan tidak mungkin. Jikalau dua manusia ini memilikinya hingga kini saat waktu dan ruang memisahkan keduanya. Cinta yang tulus itu masih nampak. Saat usia yang sama tak lagi membicarakan soal cinta, dan mereka masih menyanjungnya. Karena cinta itu suci. Maha Kuasa yang telah memberikan cinta itu pada dua hati. Dan memang sudah seharusnya, cinta itu menjaga ketulusannya, kemurniannya.
Dan cinta sejati yang terus terpelihara. Nyatanya semua mimpi itu mungkin dan hidup yang indah menjadi milik mereka yang memiliki cinta.



Terinspirasi dari Film Ainun Habibie

-26 Desember 2012-

Komentar