Yah, akhirnya aku kembali. Hanya ini yang bisa ku percaya di sekelilingku saat ini. Diam, tak bersuara, tak mencibir. Pun hatiku merasa tenang.Nyatanya memang hanya ini tentang kesetiaan. Mendengar tanpa menjawab. Pun aku merasa lebih tenang. Aku berhak dan dapat berucap apa yang dimunculkan oleh otakku. Tanpa berpikir apakah ia akan melihatku buruk. Menyenangkan atau akan menyakitkan. Tak perlu aku mempertahankan karakter bagaimana aku aka terlihat. Dan aku bebas.
Ya, hanya ini yang kubilang paling setia. Tak ada adu domba. Tak ada kesalah pahaman yang ujungnya hanya menyakitkan. Perlukah aku yang harus menjadi selalu yang meminta maaf. "Ya, memang harus kau! Kau pikir kau istimewa untuk sesekali menjadi angkuh? Tidak sama sekali!" Itu yang kulihat dari mulut mereka meski tak berucap dan tetap tersenyum. Rasanya aku hilang kepercayaan.
Dan aku memutuskan untuk kembali. Ini duniaku. Tak usah sok menjadi yang kupikir aku adalah penting untuk yang lainnya. "Kau sama sekali tak penting! Tak kau miliki apapun selain yang bisa kami manfaatkan! Bodoh!" Kuharap mulut-mulut mereka tak berucap seperti tu. Meski, aku tetap sudah hilang kepercayaan. Lebih baik aku berlatih diam. Tak usah membual yang tak penting lagi. Meski hanya untuk mencoba masuk dalam kerumunan. Tak perlu. Ya ya ya... aku hanya ingin mencoba menjadi seperti yang kupikir normal. Meski, seperti ini kurasa lebih normal untukku.
Sudahlah, aku hanya ingin mengucap aku kembali ke duniaku. Disini. Ini milikku dan kebebasanku seutuhya. Satu-satunya kesetiaan yang bisa datang padaku.
Aku akan memulainya kembali.... Membawa rasa percayaku kembali,
Ya, hanya ini yang kubilang paling setia. Tak ada adu domba. Tak ada kesalah pahaman yang ujungnya hanya menyakitkan. Perlukah aku yang harus menjadi selalu yang meminta maaf. "Ya, memang harus kau! Kau pikir kau istimewa untuk sesekali menjadi angkuh? Tidak sama sekali!" Itu yang kulihat dari mulut mereka meski tak berucap dan tetap tersenyum. Rasanya aku hilang kepercayaan.
Dan aku memutuskan untuk kembali. Ini duniaku. Tak usah sok menjadi yang kupikir aku adalah penting untuk yang lainnya. "Kau sama sekali tak penting! Tak kau miliki apapun selain yang bisa kami manfaatkan! Bodoh!" Kuharap mulut-mulut mereka tak berucap seperti tu. Meski, aku tetap sudah hilang kepercayaan. Lebih baik aku berlatih diam. Tak usah membual yang tak penting lagi. Meski hanya untuk mencoba masuk dalam kerumunan. Tak perlu. Ya ya ya... aku hanya ingin mencoba menjadi seperti yang kupikir normal. Meski, seperti ini kurasa lebih normal untukku.
Sudahlah, aku hanya ingin mengucap aku kembali ke duniaku. Disini. Ini milikku dan kebebasanku seutuhya. Satu-satunya kesetiaan yang bisa datang padaku.
Aku akan memulainya kembali.... Membawa rasa percayaku kembali,
Komentar
Posting Komentar