Di Atas Angin


Ini cerita tentang berdiri diatas angin.

Aku paham, itu soal kegigihan, bertindak atau tidak bertindak, dan ya tentu saja itu soal kemampuan. Jikalau orang berkata, "ini hanya ucapan iri hati". Jelas, memang seperti itu adanya. Asal, jangan sampai iri hati menuntun pada tindakan saling merugikan.

Hmmmm, aku melihatnya sedang di atas angin. Berdiri dengan gagahnya dan penuh senyum bangga. Tunggu dulu, tentu apa yang ingin kuucapkan hanya untuk sebuah pengingat. Jangan anggap ini deklarasi iri hati atau ketidakmampuan untuk menghargai. Begini, aku hanya ingin mengingatkan tentang berdiri di atas angin. Tidak, sedikitpun aku pun orang-orang di luar sana tidak melarang siapapun berdiri di atas angin. Hanya saja, hati-hati.

Kau sedang berdiri di atas angin. Di atas sana, tinggi dan hampir semua orang bisa melihatmu. Mungkin hanya mereka yang tidak ingin yang akhirnya tidak melihatmu. Aku juga melihatmu. Kau gagah.

Detik waktu nyatanya belum berjalan terlalu lama dari saat kau berdiri di atas angin untuk pertama kali. Aku melihat senyummu berubah. Bukan hanya senyum bangga bahkan justru itu terlihat semakin samar. Yang kulihat sunggingan senyum keangkuhan. Semoga ini hanya penilaian subjektif.

Biarlah, mungkin benar ini hanya soal penilaian pribadi. Hanya saja, bolehkan jikalau aku ingin sedikit mengingatkan? Kau, sedang berdiri di atas angin sekarang. Itu bukan tiang beton tinggi yang kokoh, bukan jembatan yang lebar dan memanjang, bukan pula dipan besi dengan kasur empuk. Itu angin, tak berwujud.
Aku harap kau akan berhati-hati dengan langkah kaki. Berhati-hati dengan gerakan-gerakan yang tak perlu. Sekalipun, dengan tawa menggelegar yang akan mungkin menggerakkan tubuhmu. Atau, hanya sekedar picingan mata merendahkan. Bisa saja yang melihatmu akan melempar batu.

Kau sedang berdiri di atas angin. Menjaga keseimbangan adalah satu yang sangat perlu kau lakukan. Apalagi, jikalau angin akan mengangkatmu semakin tinggi dan jauh dari pijakanmu semula. Bukankah jika keseimbangan itu hilang dan kau terjatuh, itu akan sangat menyakitkan? Jika hanya itu, bisa jadi di sekelilingmu akan menertawakanmu. Bukan, bukan mengajarimu untuk menjadi seorang pengecut. Sekadar berhati-hati bukanlah tindakan seorang pengecut. Ini penilaianku.

Sudahlah, kau sedang berdiri di atas angin sekarang. Tersenyumlah dan ajak angin untuk menerbangkanmu lebih tinggi dan di puncak tertinggi. Aku akan melihatmu. Dan semoga kau mendengar pesanku meski hanya sebuah bisikan. Itu angin, hati-hati dengan apa yang kau lakukan karna akan lebih mudah untukmu akan terjatuh. Ia rapuh.

Komentar