DOMINAN

Aku perempuan. Menjadi dominan ternyata untukku adalah sebuah kesalahan.
Aku perempuan. Menjadi dominan ternyata untukku terlihat menakutkan. Apa? Menakutkan? Ya. Menakutkan. Menakuti. Mengusir. Membuat lari. Siapa? Laki-laki.
Lalu bagaimana aku untuk menjadi perempuan? Oke. Aku terima untuk tidak menjadi dominan. Lalu?
Masih menakutkan. Karena sifat lahirku adalah menjadi dominan. Jadi? Jangan menyalahkan garis lahir? Oke aku terima. Lalu?
Masih menakutkan. Karena aku menjadi lemah. Karena aku menjadi bergantung. Jadi? Harus menjadi mandiri? Oke aku terima. Lalu?
Masih menakutkan. Aku kembali menjadi dominan.

Bisa tidak untuk bilang aku tidak menakutkan? Aku perempuan. Menjadi dominan. Ingin dominan? Selalu dominan? Harus dominan? Bukan. Bisa. Aku bisa mengalah. Lalu? Apakah aku masih menakutkan? Ya. Karena aku perempuan.

Komentar

  1. Tulisanmu selalu menyentuh kak, mungkin karena asalnya dari hati.
    Jika iya, sabar ya kak. Tuhan tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hambanya. Lebih banyak mendengar pengalaman orang lain akan sedikit menenangkan. Dont hide your smile, kak Desi! :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih siapapun kamu. I wanna smile for 1000 years!

    BalasHapus
  3. Jadilah apa yang kamu mau tanpa mengesampingkan kodrat kamu sebagai anak dan perempuan.Nyambung rak des?

    BalasHapus

Posting Komentar